I wiil make up to me

Monthly Archives: September 2012

Chapter 2

Title:  Hurt

Genre: Romance, Friendship

Warning: genderswitch, abal, gaje, typos bertebaran dimana2 :-p

Main cast: Kyuwook
HaeHyuk
ZhouRy

“Omo, Wookie-ah! Pakaian mu kotor sekali. Katakan padaku apa ini perbuatan ‘mereka’ lagi?” tanya Hyukjae penuh emosi. Ryeowook hanya tersenyum tipis sebagai respon.

” Seharusnya kau lawan mereka Wookie-ah ” ujar Henry lembut sambil membersihkan pakain Ryeowook yang sangat kotor.

” Atau kau suruh appa-mu atau mertuamu mengeluarkan mereka dari sekolah ini!” geram Hyukjae.

“Aku tidak mau!” sahut Ryeowook santai.

“Terserahlah” pasrah Hyukjae, lalu ketiga yeoja itu pergi ke toilet mengantar Ryeowook mengganti pakaiannya.

Sekembalinya dari toilet mereka duduk pada tempatnya masing-masing.

Seorang namja berperawakan tinggi dan tampan memasuki kelas dengan gaya yang cool, tangannya di masukkan kedalam saku celananya. Seluruh yeoja yang melihatnya berbinar menatap kagum pada namja itu yang mereka kenal bernama Cho Kyuhyun. Dan tatapan seorang yeoja berpenampilan culun tak lepas dari sosok namja itu. Bahkan mata bulatnya tak berkedip saat memandangi namja itu. Kyuhyun yang tau di pandangi seperti itu oleh yeoja yang ternyata menyandang status ‘istri’nya itu menatap tajam dan sinis padanya, membuat yeoja itu menunduk takut.

“Sudah, jangan sedih meskipun dia selalu begitu padamu tak menutupi kenyataan kalau dia itu adalah suami-mu” bisik Henry di telinga Ryeowook yang membuat yeoja itu kembali ceria. Henry tersenyum simpul melihatnya.

.
.
.
.

Teng teng teng (bel pulang sekolah)

Bagai suara kebebasan, bel itu terdengar di telinga para penghuni SM High School, wajah muram,sendu,sayu karena bosan berada di dalam kelas berubah menjadi ceria. Sepertinya bel itu memberikan mereka tenaga yang telah hilang tadi, buktinya dengan semangat ’45 yang berkobar-kobar mereka membereskan perlengkapatan sekolahnya dengan cepat. #ngomong apa sich?#

Henry terlihat terburu-buru membereskan peralatannya, Ryeowook yang sudah lebih dulu membereskan peralatan miliknya membantu Henry yang terlihat buru-buru.

“Ah, terima kasih Wookie” ucap Henry dengan senyuman saat Ryeowook selesai membantunya.

“Eum, sama-sama. Omong-omong Henry mau kemana sich?” tanya ryeowook.

“Eum, umma menyuruhku pulang cepat. Hari ini rumahku akan kedatangan tamu” jawab Henry.

“Oh, begitu”

“Iya”

Hyukjae yang juga sudah selasai menghampiri kedua sahabatnya dengan terburu.

“Woy! Aku pergi duluan ya. Pai pai” seru Hyukjae sambil lari keluar kelas.

“Dia pasti buru-buru pengen melihat pertandingan basket” gumam Henry.

“Hihi, dia semangat sekali. Sayang aku tak bisa menonton pertandingan Donghae oppa” sesal Ryeowook.

“Aku juga” timpal Henry.

Ryeowook POV

Ini hari jumat, pasti Kyuhyun ada club sepak bola. Untung aku sudah memasakan ia makanan. Agar kalau dia lelah ia bisa memakannya. Sekarang lebih baik aku titipkan pada shindong ahjusshi, petugas keamanan di sekolah ini.

“Annyeong ahjusshi!”

“Eh,nona muda. Pasti mau menitipkan makanan untuk sang suami ya!”

Blusshhh

Aku rasakan pipiku memerah mendengar ucapan itu. Aku tersipu malu, tak ku duga juga, seorang Cho kyuhyun namja yang aku sukai sejak kecil adalah suamiku. Jangan kaget kenapa shindong ahjusshi bisa tau, karena semua guru dan para staff di sekolah ini sudah mengetahui rahasiaku dengan kyuhyun dan termasuk 2 sahabatku.

” Kok malah melamun nona muda” ucapan shindong ahjusshi menyadarkanku.

“Eh mian, ini ahjusshi titip unttl kyuhyun ya!” aku menyodorkan kotak bekal makanan itu pada shindong ahjusshi.

“Ne”

Setelah itu aku langsung pergi meninggal pos jaga shindong ahjusshi.

Normal POV

Tak satupun dari mrk menyadari ada seorang yeoja yang mendengarkan percakapan mereka dari jendela. Yeoja itu menyeringai, ide licik tiba-tiba terbesit dari pikirannya.

“Kita tunggu saja tanggal mainnya Kim…ah bukan Cho Ryeowook” sedetik kemudian yeoja itupun pergi.

.
.
.
.

Hyukjae memandang kagum kearah lapang basket. Senyum terus terukir di bibirnya melihat 1 objek, namja yang sedang men-dribble bola di tengah lapang sambil berlari menuju ring basket dan melewati lawannya dengn gesit. Ia meloncat keatas lalu melakukan gaya ‘Slam Dunk’.

Pluk

Bola masuk dengan sempurna kedalam ring. Donghae melakukannya dengan sangat baik. Ia memang yang terbaik di tim-nya untujawmelakukan teknik slam dunk.

“huwaa!!!!”

Sorakan riuh dari penonton setelah aksi Donghae tadi.
Donghae memandang kearah penonton dan tersenyum mempesona pada 1 arah membuat Hyukjae semakin terpesona pada sosok Lee Donghae. Namun senyumannya hilang, saat tau senyuman Donghae untukya. Ia terduduk lemas di bangku penonton di belakangnya. Dan menatap nanar pada yeoja yang duduk jauh darinya. Yeoja itu sedang tersenyum senang sambil di godai oleh teman-temannya.

“Ciee…Im Yoona dan Donghae oppa” goda teman-temannya membuat Hyukjae semakin murung.

“Cih, menyebalkan!” umpat Hyukjae.

.
.
.
.

“Henry chaggy!” panggil seorang yeoja paruh baya dari bawah tangga yang menghubungkan rumah itu.

“Ne, umma sebentar!”

Yeoja yang di panggil Henry itu menuruni anak tangga lalu menghampiri Nyonya Lau sang umma.

“Ayo sekarang bantu umma membereskan kamar tamu!” ajak nyonya Lau, Henry mengikuti umma-nya dari belakang.

“Apa tamu kita akan menginap umma ?”

“Sudah jelas bukan? Dia bukan sekedar menginap tapi juga menetap di sini”

“Oh”

Umma-nya membukakan pintu kamar tamu yang sudah dalam keadaan terang. Di dalam kamar itu ada sebuah koper yang terbuka  di atas kasur. Isinya keluar kemana-mana.

” Henry coba kau lipat dan bereskan pakaian di dalam koper itu” suruh nyonya Lau dengan tangannya menunjuk pada koper yang terbuka di atas kasur.

Henry mulai membereskan pakaian-pakaian itu. Dia agak kaget kalau ternyata pakaian itu adalah pakaian namja yang jika di lihat dari modelnya adalah milik seorang remaja seusianya.

“Umma apa orang yang akan menetap di rumah kita namja seusiaku atau yang lebih tua dariku?” tanya Henry pada umma-nya yang sama-sama sibuk seperti dirinya.

“Dia seusia denganmu. Kalian sama-sama di tingkat 2” jawab nyonya Lau.

Drap drap drap

Terdengar derap langkah seseorang mengarah pada kamar tamu. Henry menoleh kearah pintu begitu pula nyonya Lau.

Deg

Henry tersentak kaget melihat sosok namja tampan bertubuh tinggi dan berambut merah yang berdiri di ambang pintu. Namja yang hampir menabraknya tadi pagi. Namja itu juga sama kagetnya dengan Henry.

‘Dia !’ batin mereka bersamaan.

Sedangkan nyonya Lau menghampiri orang itu dengan senyum, ia merangkul pundak orang itu.

“Nah, kenalkan Henry! Ini adalah Zhoumi. Mulai hari ini dia akan tinggal di sini dan satu sekolah denganmu. Dia anak dari teman masa muda umma dan appa waktu di Cina” terang nyonya Lau memperkenalkan namja bernama Zhoumi itu.

“Zhoumi imnida” ia mengulurkan tangannya di depan Henry lalu juga di sambut oleh Henry.

“Henry imnida” ucap Henry kaku. Zhoumi tersenyum. Senyuman puluhan watt yang membuat Henry semakin gugup.

.
.
.
.

Priitt priitt !

Seorang namja berpakaian olahraga meniup peluitnya dan memberi kode pada sekumpulan namja yang sedang bermain sepak bola untuk beristirahat.

“Penampilan yang bagus tuan muda” pelatih itu menepuk pundak seorang namja bertubuh tinggi dengan banyak peluh membasahi tubuhnya.

Namja yang di panggil ‘tuan muda’ itu tersenyum tipis. Lalu meninggalkan sang pelatih.

Kyuhyun, menyandarkan dirinya di bawah pohon besar dan rindang, mengistirahatkan tubuhnya yang baru selesai berlatih sepak bola. Angin sejuk menerpa tubuhnya yang masih di penuhi keringat. Surai ikalnya bergoyang tertiup angin membuat wajah tampannya semakin mempesona.

Kriyuukk~

Suara perutnya. Dengan malas kyuhyun berdiri hendak mencari sesuatu untuk di makan.

“Tuan muda kyuhyun”
Belum jauh kyuhyun melangkah, seseorang memanggil namanya. Kyuhyun menoleh memastikan siapa yang memanggilnya.

“Shindong ahjusshi” pekiknya.
Dengan nafas yang tersenggal-senggal shindong menghampiri kyuhyun dan menyodorkan kotak makan siang.

“Kebetulan sekali”

Mata kyuhyun berbinar, ia langsung saja membuka kotak nasi itu dan melahap isinya.

“Tuan muda, sepertinya anda sangat menyukai masakan nona muda”

Kyuhyun hampir saja tersedak, mendengar makanan yang ia makan adalah masakan nona muda yang tak lain pasti Ryeowook.
Lalu kyuhyun menatap jijik pada mkanan yang hampir habis itu dan tak memilih memakannya lagi. Walau jujur masakan ryeowook itu enak dan mirip dengan masakan umma-nya.

“Nona muda sungguh baik dan perhatian pada anda, pasti anda bahagia. Ia juga pintar dan manis, walau kecantikannya tertutup oleh penampilannya yang aneh” ujar Shindong tanpa menyadari ekspresi sebal Kyuhyun

‘Cih, apanya yang baik? Dia itu yeoja pembuat masalah. Pembawa sial’ batin kyuhyun kesal.

“Baiklah, saya pergi dulu” pamit shindong lalu meninggalkan kyuhyun.

kyuhyun melempar kotak nasi itu kesembarang tempat

.
.
.
.

“Kemana sich dia? Jangan-jangan dia gak datang?”

Setelah pertandingan basketnya usai, Donghae mengedarkan pandangannya mencari-mencarh sosok yeoja yang sudah lama menjadi sahabatnya itu.

“Hae oppa!”

Donghae menoleh kearah suara itu, senyum mengembang di bibirnya. Dan melambaikan tangannya, agar yeoja itu segera mendekatinya.

“Ternyata kau datang. Ku kira tidak. Biasanya kau akan menghampiriku sebelum bertanding”

“Mianhae oppa. Aku tadi agak lama di kelas. Jadi telat datang”

“Gak apa-apa kok, asal kamu benaran dateng aku udah seneng kok”

Donghae tersenyum lembut samblil mengacak surai hitam Hyukjae. Hyukjae terpesona melihat senyuman indah itu.

“ini oppa, aku bawa kan minuman”

Hyukjae menyodorkan sebotol minuman isotonik dingin, kearah Donghae.

“Gomawo”

Donghae langsung meminumnya hingga hbis.

“Tunggu aku ya! Aku mau ganti baju dulu. Nanti kita pulang bareng. Oke”

“Ne”

Hyukjae mengangguk, lalu Donghae segera pergi keruang ganti. Hyukjae menunggu Donghae sambil duduk di bangku penonton yang sudah kosong.

“Hai”

Seseorang menepuk pundaknya.  Hyukjae menoleh mencari tau siapa yang menepuk pundaknya.

“Yoona sunbae!” pekik Hyukjae.

“Apa kau melihat Donian?” tanya orang yang di panggil yoona itu.

“Ani” dusta Hyukjae.

“Oh. Lalu kau sedang apa di sini?”

“Duduk”

“Maksudku tujuan mu duduk di sini?”

“Karena berdiri membuatku lelah. Makanya aku duduk”

“Kenapa harus di sini?”

“Tidak boleh?”

Hyukjae melirik yoona dengan tatapan sinis.

“Terserahlah!”

Yoona meninggalkan Hyukjae dengan wajah kesal. Tak lama setelah kepergian yoona, Donghae datang menghampiri Hyukjae.

“Kajja kita pulang!”

Donghae mengulurkan tangannya untuk di genggam Hyukjae dan Hyukjae menyambutnya dengan senyuman.

“Sebelum pulang oppa mau mengajakmu makan malam untuk kemenanganku hari ini”

“Asyik! Palli oppa”

Hyukjae menarik tangan Donghae untuk berjalan lebih cepat.

Selesai makan malam. Hyukjae dan Donghae berjalan menuju ke rumah mereka yang bersebelahan. Karena sibuk menunduk Hyukjae tak menyadari ada mobil yang hendak menyerempetnya. Donghae saja menarik Hyukjae karena tarikannya terlalu kuat dan Hyukjae tak bisa menjaga. keseimbangan. Donghae terdorong kebelakang dan terjatuh bersam Hyukjae di atasnya.

Yeoja itu membeku, dadanya berdebar-debar, wajah Donghae sungguh dekat dengan wajahnya, membuat Hyukjae bisa melihat jelas betapa tampannya Donghae sampai matanya tak berkedip sedikitpun, darahnya mendisir merasakan hembusan nafas Donghae di wajahnya. Wajahnya pun memanas hingga semburat merah menghiasi pipinya.

“Hyukie bangun! Berat tau” ucapan Donghae menyadarkan imajinasinya dan segera bangun.

“Mianhae”

.
.
.
.

Hujan mengguyur kota seoul dengan lebatnya. Saking besarnya hujan hantaman airnya pada genting menimbulkan suara ribut yang mencekam.

Seorang yeoja mundar-mandir di ruang tamunya sambill menggigit jarinya menunggu seorang namja yang belum pulang meskipun jam sudah menunjukan jam 9 malam KTS.

“Kyuhyun dimana kau?”

CLEKK

Suara pintu terbuka. Menampakan seorang namja dengn tubuh basah kuyup memasuki rumah. Ryeowook menghampiri namja itu dan berusaha menyelimuti tubuh namja itu dengn handuk. Namun namja a.k.a Kyuhyun itu, menyetakkan tangan Ryeowook kasar.

“Jangan sentuh aku!” ucapnya dingin lalu meninggalkan Ryeowook menuju kamarnya. Ryeowook menatap cemas  pada namja yang telah berlalu itu.

Tok tok tok

Ryeowook mengetuk pintu kamar kyuhyun membawakan secangkir coklat panas untuk kyuhyun.

“….” kyuhyun tak menyahut ataupun membukakan pintu.

5 menit sudah Ryewook terus mengetuk pintu namun tak ada jawaban dari kyuhyun dan itu membuat Ryeowoojawcemas. Dan akhirnya ia memutar knop pintu kamar kyuhyun dan masuk kedalam.
Kyuhyun sedang berbaring di kasur dengn mata terpejam, wajahnya terlihat pucat. Ia mengigau sambil menggigil. Ryeowook segera menghampiri kyuhyun dan meraba keningnya.

“Panas. Ia demam”

Dengan wajah yang agak kalut Ryeowook segera berlari untuk mengambil kompres.

TO BE CONTINUE ^^

Posted from WordPress for Android


Chapter 3

Title: Impossible Romance

Cast: Kyuwook

Genre: Romance

Warn: GS, typo, abal, OOC,dll

Judul gak nyabung ma cerita.

Summary: Gimana klo Mr and Mrs cuek, pacaran?

Ryeowook POV

“Bye, wookie-ah! Nanti istirahat aku kesini lagi ya…!”

“Ne”
Aku mengangguk dan tersenyum pada kyuhyun, ia  mulai menjauh dari depan kelasku. Aku berjalan menuju tempat dudukku, dengan senyum yang masih merekah di bibirku.

Oia, namaku Kim Ryeowook. 6 bulan yang lalu aku pindah kesini, jadi aku masih belum
kenal betul dengan penghuni sekolah ini kecuali teman-teman sekelasku dan anggota Osis. Osis? Ya, meskipun aku baru 6 bulan sekolah di sini, tapi aku ini termasuk siswa yang aktif di dalam kelas dan juga organisasi. Meskipun, aku kurang banyak bergaul dengan teman-temanku dan banyak juga orang yang bilang kalau aku ini orangnya cuek. Tapi, jujur aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya tak suka banyak bicara.
Kyuhyun, namja yang baru kutemui 2 hari ini,namja itu membuatku tertarik,bukan dalam arti aku menyukainya.
Hanya saja aku merasa suatu ketertarikan saat bersamanya yang tidak membuatku jenuh dan mengacuhkan orang-orang seperti biasanya. Dia bilang kita pernah bertemu sebelumnya, tapi sungguh aku tak ingat. Jujur saja aku ini memang pelupa akut yang mudah melupakan sesuatu hal apalagi yang menurutku tak penting. Hehehe

Normal POV

“Annyeong chingudeul”
Seorang yeoja cantik dan imut
memasuki kelasnya. Ia menuju kursinyaa di samping Ryeowook yang masih sibuk dengan lamunannya.

“Wookie”
Yeoja itu menepuk pundak teman sebangkunya itu dan menyadarkan ia dari ‘alam’nya.

“Eh, minnie”
Ryeowook tersentak setelah sadar dari lamunannya.

“Ngelamunin apa wookie pagi-pagi begini?”

“Bukan apa-apa kok minnie-ah, hehehe”

“Ya udah dech, oh iya bukannya anggota osis akan mengadakan perkemahan,ya?”

“Iya minnie-ah”

“Berapa hari?”

“Paling seminggu”

“Oh”

Obrolan merekapun berhenti saat seorang guru memasuki kelas smbil menenteng beberapa buku.

.
.
.
.
.

Teng teng teng (bel istirahat)

Seluruh murid pergi meninggalkan kelas, menuju berbagai tempat. Begitu
pula Ryeowook, ia juga akan menuju tempat tujuannya menuju kantin. Dia berjalan sambil memasang wajah kesal
sepanjang jalan, pasalnya kyuhyun tidak menemuinya ke kelas sesuai janjinya, meskipun ryeowook yeoja yang sangat pelupa. Tapi bila masalah makanan dia takkan lupa, apalagi kyuhyun janji akan mentraktirnya es krim, makanan kesukaannya.

“Wookie-ah….” Seru seorang dari belakang, Ryeowook menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.

“Ne, yesungie”
Namja bernama yesung itu berhenti di samping ryeowook dengan nafas tersenggal habis berlari.

“Tolong beritahu, Han Eunyong kelas 11-1 untuk keruangan osis ada yang mau aku bicarakan. Mohon bantuannya wookie-ah”

Belum ryeowook menjawab ucapannya, yesung sudah kembli berlari meninggalkan ryeowook.

“Dasar ketua osis nyebelin!” Umpatnya, lalu ryeowook menuju ke koridor kelas 11
dengan segala ketidak ikhlasannya.

“Annyeong” sapa ryeowook saat memasuki kelas 11-1.

“Annyeong ryeowook eonnie, cari siapa ya?” Tanya seorang murid perempuan pada ryeowook.

“Ahh….aku mencari-” kata-kata ryeowook terpotong saat tatapan matanya bertemu dengan seorang namja yang sedang menulis di atas buku catatanya di pojok kelas.

‘Kyuhyun? Jadi ini kelasnya’ batin ryeowook

“Eonnie!” Seru yeoja itu.

“Ah, mianhae aku ingin menemui Han Eunyong. Dimana dia?”

“Ada apa eonnie mencariku?”
Seorang yeoja lain menghampiri ryeowook.

“A…kamu di suruh Yesung keruang osis, ada yang mau di bicarakan”

“Ne, eonnie. Gomawo”

Yeoja yang ia caripun pergi
meninggalkannya, ryeowook masih berdiri di dalam kelas kyuhyun ia melirik kyuhyun
sebentar lalu membuang mukanya kesal dan keluar kelas.

“Wookie-ah”

Langkah ryeowook berhenti menuju kantin, saat seseorang menyebut namanya.

“Kyuhyun” gumamnya

“Mmm….maaf aku gak ke kelasmu, soalnya aku harus menulis pelajaran yang belum selesai”

“Iya aku maafin”

“Makasih, kajja kita ke kantin” kyuhyun menarik tangan ryeowook menuju ke kantin.
Tingkah mereka lagi-lagi mengundang banyak tanya dari siswa/i yang melihatnya.

Ryeowook memesan 3 porsi es krim sesuai keinginannya. Bagai kilat ia melahap es krim itu hingga habis.
Sekitar mulut dan pipinya di penuhi oleh noda es krim, kyuhyun yang melihatnya
terus saja terkikik melihat tingkah yang menggemaskan dari ryeowook.

“Hhh~ kenyang” gumam ryeowook,kyuhyun mengambil beberapa lembar tisu sambil terus tersenyum.
Tangannya terulur untuk membersihkan noda es krim di sekitar bibi ryeowook.
Membuat yeoja itu terpaku, wajahnya memanas menerima sentuhan dari kyuhyun. Untuk pertama kalinya ia melihat wajah kyuhyun dari jarak yang sangat dekat.
Matanya indah, hidung mancungnya, pipinya, dan bibir plum kyuhyun yang merah. Terangkai indah membentuk paras kyuhyun yang sangat sempurna dan sangaaattt tampan. Ryeowook menatap wajah kyuhyun tanpa berkedip, tanpa kyuhyun sadari. Wajah ryeowook memanas, sudah pasti sekarang wajahnya memerah seperti tomat.

“Eh, wookie-ah kau demam?”
Kyuhyun mengerutkan keningnya saat melihat wajah ryewook yang memerah.

“A…ani” sahut ryeowook gugup, ia menutupi wajah manisnya dengan kedua tangannya.

“….” Kyuhyun tersenyum melihat tingkah menggemaskan ryeowook, kyuhyun sungguh menyukai setiap sisi dari seorang Kim ryeowook.

“Wookie-ah, ayo kita kmbli ke kelas! Sebentar lagi bel masuk”
Kyuhyun berdiri dari duduknya dan membuka tangan ryeowook yang menutupi wajahnya.

“Kajja !!!”
Kyuhyun dan ryeowook jalan beriringan menuju kelas masing-masing.

.
.
.
.
.

Sepulang sekolah kyuhyun tidak buru-buru pulang ia menunggu ryeowook di parkiran yang belum pulang karena ada rapat
osis. Kyuhyun tak menduga, walau ryeowook seorang anggota osis tapi ia malah tak pernah melihat ryeowook sebelumnya.

“Kyu!” Seru seseorang.

“Wookie-ah, palliwa” kyuhyun
melambai-lambaikan tangannya kearah ryeowook, saat ryeowook sudah di hadapannya, ia menyerahkan helm berwarna putih pada ryeowook untuk ia pakai (ya iyalah, masa buat di kilo-in ketukang rongsokan #plakk) .

“Maaf pasti kamu nunggu lama”

“Gak apa-apa kok. Cepet naik!”

“Jangan ngebut!”

“Iya dech”

Ryeowook beranjak menaiki motor sport kyuhyun.

“Pegangan wookie!”

Kyuhyun menarik tangan ryeowook agar memeluk pinggangnya. Perlakuan
kyuhyun itu membuat wajah ryeowook bersemu merah.

Skip Time

Kyuhyun dan Ryeowook telah tiba di depan rumah ryeowook.

“Makasih atas tumpangannya”

“Sama-sama”

“Ok, aku masuk dulu ya!”

Ryeowook mulai berjalan membelakangi kyuhyun menuju rumahnya.

“Wookie-ah!”
Ryeowook kembli membalik
menghadap kyuhyun saat namja itu memanggilnya lagi.

“Apa kyu?”

“Besokkan libur. Kita pergi jalan-jalan yuk!”

“Jinja?”

Ryeowook berlari menghampiri kyuhyun lagi dengan wajah berseri.

“Ne” kyuhyun mengangguk mantap.

“Aku pengen ke kebun binatang kyu”

“Geure, besok aku akan
menjemputmu!”

“Baik”

“Ya sudah aku pulang dulu”

Kyuhyun mulai menyalakan mesin motornya meninggalkan ryeowook.

“Sampai ketemu besok kyu” teriak ryeowook.

Kyuhyun melambaikan tangannya kebelakang tanpa menoleh. Ryeowook tersenyum kecil dan mulai memasuki rumahnya.

CLEKK

“Wookie-ah, tadi kamu pulang bareng siapa?”
Barusaja ryeowook masuk kedalam rumahnya, ia sudah di suguhi pertanyaan dari umma-nya.

“Dia hoobae-ku umma”

“Jinja? Tapi kok dia terlihat seperti namjachingu mu? Dia tidak terlihat seperti hoobaemu”

Umma ryeowook memicingkan matanya, tatapannya seakan-akan menyudutkan aegya satu-satunya itu.

“Umma” ryeowook merengek sambil menghentakan kakinya.

“Hehe, kok kmu malu-malu gitu sich? Pacaran juga boleh kok, umma tak melarang tapi kau harus ingat kewajibanmu dan tak boleh mengabaikannya, meski sudah memiliki kekasih”

“Ne, yakso umma! Tapi kyuhyun memang bukan namjachingu-ku”

“Oh, jadi namja tampan itu namanya kyuhyun.
Ceritakan pada umma tentang dia”Umma-nya ryeowook menarik tangan ryeowook untuk duduk di sofa.

Entah setan kepo dari mna yang merasuki umma ryeowook, sampai-sampai ia tak menyuruh ryeowook untuk istirahat setelah
lelah sekolah dan menyuruh ia bercerita tentang namja yang ia temui tempo hari ini.

“Hm….gitu toh ceritanya”

“Iya umma. Sudah ya! Aku lelah umma”

ryeowook merengek agar umma-nya tak menanyakan yang macam-macam tentang kyuhyun padanya.

“Baiklah, sana ganti baju lalu makan!”

“Iya umma, aku ke kamar ya!”

CLEKK

Ryeowook membuka pintu kamarya, ia duduk di ujung ranjangnya dan ia meletakan ranselnya yana berwarna ungu di atas ranjang.

Dddrrrtt

Ponsel ryeowook bergetar, ia merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya itu.

“Kyuhyun!”
Ryeowook tersenyum saat melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

From : Kyuhyun
Annyeong wookie-ah, sekarang kau sedang apa ^^

Senyum terus terpancar dari paras manis ryeowook, ia pun memencet-mencet tombol ponselnya membalas pesan kyuhyun dengan suka hati. Entah mengapa ia sangat senang akhir-akhir di ganggu oleh kyuhyun.

.
.
.
.

Tok tok tok

CLEKK

Pintu rumah ryeowook terbuka, saat mendengar seseorang mengetuk pintunya.

“Eh, cari wookie ya?”

“Ne, ahjumma. Wookie nya ada?”

“Ada kok, ayo tunggu dulu di dalam!”

Kyuhyun mengangguk dan memasuki rumah ryeowook yan. Sangat rapih dan nyaman. Matanya menyusuri setiap sudut rumah itu. Kim jaejoong, umma ryeowook, mempersilahkan kyuhyun duduk di sofa putih yang berada di ruang tamu.

“Tunggu dulu ya! Biar ahjumma
panggilkan dulu wookie nya”

“….” Kyuhyun mengangguk dan tersenyum.

“Kyu!” Seru ryeowook sambil menuruni tangga rumahnya.

Kyuhyun terdiam melihat penampilan ryeowook yang sangat manis. Ryeowook mengenakan rok mini berwarna pink soft, t-shirt berwarna putih dn syal yg melilit di lehernya, belum lagi sepatu boot berwarna coklat soft yang melengkapi kaki
putih dan jenjangnya. Rambut ikalnya di kuncir kesamping. Make-up nya yang
minimalis dan girly membuat ia sangat manis dan cantik. Membuat Cho kyuhyun semakin jatuh hati padanya.

“Kajja…” Kyuhyun mengulurkan tangannya untuk ryeowook gandeng.

“…” Ryeowook tersenyum dan
menggengam tangan kyuhyun.

Jaejoong hanya tersenyum lembut melihat keserasian putri tersayangnya dengan namja tinggi berparas tampan itu.

.
.
.
.
.

Selama di kebun binatang, ryeowook terlihat sangat ceria dan tidak bisa diam.
Ia kesana-kemari utk melihat binatang-binatang mulai dari lucu sampai yang buas. Ia
sangat antusias mengajak bermain binatang-binatang itu, walau kadang hewan-hewan itu tak meresponnya. Kyuhyun hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum melihat tingkah childish yeoja yang lebih tua beberapa bulan darinya itu.

“Wookie-ah kau tidak lelah?”

“Ani”

“Kau tidak bosan melihat jerapah terus, sudah setengah jam kita melihat hewan itu wookie-ah” Kyuhyun merajuk.

“Aniyo kyu, aku masih ingin melihatnya”

“Tapi wookie-ah, aku lapar”

“Bentar lagi kyu!”

“Wookieee” kyuhyun sambil merengek dan menarik-narik lengan baju ryeowook,
sekarang malah kyuhyun yang terlihat seperti anak kecil. Mereka berdua ini sangat cocok, sifat pada masing-masing yang mereka miliki dan saling memahami.
Akhirnya ryeowook puas. Ia pun mengajak kyuhyun untuk pergi makan siang, ryeowook kasihan melihat kyuhyun yang berjongkok sambil memegangi perutnya yang lagi nge-dance bonamana *plakk-
abaikan!*

“Kajja kyunie !”
Kyuhyun langsung menggengam tangan ryeowook menuju restaurant terdekat.

Tadi-tadi kyuhyun yang merengek ingin makan, namun lihatlah! Malah ryeowook yang terlihat sangat lahap, berbeda dengan kyuhyun yang sangat santai memakan makanannya.

Ternyata perjalan hari ini membuat yeoja mungil
kelelahan.
Mereka berdua pun kembali
melanjutkan acara jalan-jalan mereka.
Sepanjang perjalan kyuhyun terus menggenggam tangan ryeowook dengan possesive. Kyuhyun bahkan merangkul
pundak yeoja itu saat berjalan di kerumunan orang yang sedang berjalan juga, agar mereka tak menyenggol yeoja manis itu. Dia begitu protektif pada ryeowook.

Ryeowook yang menerima setiap perlakuan khusus dari kyuhyun hanya bisa mengontrol debaran jantungnya dan tersenyum senang.
Ternyata kyuhyun mengajak ryeowook ke game center. Tentu saja yeoja itu senang karena dia sama penggila game seperti kyuhyun. Mereka mencoba
segala macam permainan game dan melakukan battle game, yang tentu saja selalu di menangkan oleh kyuhyun karena secara skill kyuhyun lebih unggul dari ryeowook.

“Gyyaaaa…..sekarang aku yang menang, Kyu!!!!” Ryeowook berjingkrak-jingkrak
senang karena setelah lama bermain baru kali ini ia menang. Kyuhyun hanya cengo menatap layar monitornya karena ia dikalahkan oleh ryeowook yang baru ia ajari game yang sudah berkali-kali ia menangkan.

“Sudahlah kyu jangan sdih begitu, aku memang hebat, ‘kan?” bangg ryeowook sambil menepuk-nepuk punggung kyuhyun yang masih terdiam.

“Aku hanya mengalah padamu habis aku tak tega melihat wajahmu yang kecewa jadi aku biarkan kau menang sekali saja” kilah kyuhyun tak mau menerima malu dari yeoja yang bahkan baru amatiran dalam memainkan game itu.

“Oh gitu ya kyu!” Ryeowook berbinar menatap kyuhyun dengan wajah polosnya.

Ia tak menyadari kalau kyuhyun membohonginya untuk menahan malu.

“Hehe, iya” kyuhyun menggaruk tengkuknya dan tersenyum tak jelas.

TBC

Posted from WordPress for Android


Chapter 3

Title: Destiny Between Two Princess

Cast:
– Kim Ryeowook
– Lee Sungmin
– Cho Kyuhyun
– Kim Yesung
– Choi Siwon
– Lee Hyukjae
– Lee Donghae

Genre: Fantasy, Supernatural, Romance, Friendsip, Family.

Warning: GS, OOC, GAJE, ABAL, alur lambat, Typos bertebaran, fiction, and YURI for SeoSica.

Summary: Hanya karena sebuah peraturan yang ‘tak berarti’ takdir kedua saudara kembar bisa sangat jauh berbeda. #summary gagal

PRANG, PRANG, PRANG

Suara gesekan pedang yang saling beradu. Terlihat seorang gadis mungil dengan rambut hitam panjangnya yang di kuncir satu keatas terus menyerang seorang namja berpipi chubby dengan kulit wajah yang putih bersih dan mulus. Sang namja nampak kewalahan menghadapi yeoja di depannya ia hanya bisa menangkis dan menahan serangan yeoja tersebut, tanpa bisa melakukan perlawanan. Pertarungan terlihat tak seimbang, sang yeoja memiliki teknik yang baik dalam memainkan pedangnya berbanding terbalik dengan sang namja.

PRANG, BRAKK

Pedang yang berada di tangan namja itu terlempar jauh begitu saja. Dengan gerakan memutar yeoja itu telah menodongkan pedangnya di depan leher namja tersebut.

“Kau kalah lagi Kim Henry. Bahkan kita baru 5 menit bertarung” yeoja itu tersenyum meremehkan dengan gaya cool-nya.

“Huft” namja tersebut membuang nafas dan memalingkan wajahnya ke samping. Pipi tembemnya mengembung, namja yang ternyata berumur 12 tahun itu terlihat sangat menggemaskan dengan pose begitu.

“Wookie Noona-kan memang hebat dalam bertarung” desis namja bernama Henry itu. Yeoja dengan nama lengkap Kim Ryeowook itu membungkukkan sedikit badannya agar kepalanya sejajar dengan Henry yang lebih muda 5 tahun darinya.

Ia tersenyum “Makanya kau
harus banyak terberlatih lagi. Agar bisa menjadi hebat seperti noona dan appa” ujar Ryeowook lembut. Henry menatap wajah kakaknya.

“Apa aku akan jadi sangat hebat dan bisa melindungi noona, umma, appa, dan keluarga kerajaan. Jika aku lebih banyak berlatih lagi?” tanya Henry dengan wajah innocent-nya.

“Tentu saja. Apalagi kau adalah namdongsaeng noona”
Ryeowook mengacak rambut Henry dengan gemas.

“Haha, kalau gitu kita latihan lagi noona!” ajak Henry antusias.
“Ne” Ryeowook mengangguk dan kembali ke tempatnya serta memasang ancang.

“Hyaaaaaa…!!!”

Henry baru saja mau menyerang namun suara seorang pelayan menginterupsi kegiatan mereka.

“Kim Ryeowook!” seru seorang pelayan.

Henry berhenti dan menatap kearah pelayan itu, begitupula Ryeowook.

“Wae?”

“Yang mulia raja ingin bertemu denganmu”

“Geure, aku akan segera menemuinya”

Pelayan itu langsung pergi setelah menyampaikan titah raja pada Ryeowook.

.
.
.
.

Ryeowook memasuki sebuah ruangan besar, tempat sang raja biasanya menghabiskan waktu untuk mengurus segala hal tentang rakyat dan negerinya.

“Yang Mulia!” seru Ryeowook

Kangin berdiri membelakangi Ryeowook menghadap kaca jendela besar di ruangan itu.

“Kemarilah!” sahut Kangin tanpa memalingkan pandangannya.

Melangkahkan kakinya mendekat pada Kangin. Mata dengan iris karamelnya, ikut menyusuri pemandangan yang di lihat oleh Rang Raja.

“….”

Beberapa detik mereka hanya terdiam.

“Dari sini kita bisa melihat Saina dengan jelas” kata Ryeowook membuka suara.

“Kau benar. Aku sangat suka memandangi negeri ini, apalagi dengan keadaan stabil seperti ini”

“Di saat senja akan datang seperti ini. Kita dapat melihat matahari terbenam dengan sangat indah” senyum manis terukir di bibir tipis Ryeowook. Kangin menatap wajah anaknya itu, anak yang tak bisa ia akui pada dunia. Karena takdirnya tak mengizinkan ia untuk mencurahkan segala kasih sayangnya pada yeoja manis di sampingnya. Yang masih setia mengukir senyumnya di kala melihat matahari mulai terbenam di ufuk barat.

‘Dia sungguh mirip dengan Jungsoo. Suka dengan matahari terbenam’ inner Kangin.

“Tak terasa kau sudah berumur 17 tahun. Begitu pula Sungmin kalian sekarang telah tumbuh menjadi gadis yang cantik” gumam kangin.

“Besok Sungmin akan melakukan kunjungan ke negeri Costell. Jadi persiapkan semuanya untuk perjalan besok” sambung Kangin.

“Baik Yang Mulia”

Ryeowook membalikan badannya dan keluar meninggalkan ruangan sang raja.

.
.
.
.

Ryeowook POV

Aku berdiri di balkon kamarku. Ku tatap langit malam, tak dapat kulihat satupan kerlip bintang yang selalu kusukai. Pasti malam ini akan turun hujan.

Costell? Sebelumnya aku belum pernah sekalipun kesana. Negeri itu, mengingatkan aku pada seorang namja yang sampai saat ini, wajahnya masih ku ingat jelas dalam memori terindah dalam hidupku selama 17 tahun ini. Hhh~ putra mahkota Cho Kyuhyun, bagaimana rupamu sekarang? Aku yakin kau sangat tampan seperti Raja Hangeng. Dan pastinya, semakin kuat dan tidak cengeng seperti dulu, kau ‘kan telah berjanji padaku. Hehehe

“Hai, kenapa kau tertawa sendiri?” ucapan yang ku yakin milik umma-ku membuat aku tersentak dan malu tentunya, bagaimana kalau umma berpikir kalau aku sudah gila.

“A…ah umma!”sahutku kikuk, tanganku terangkat untuk menggaruk kepalaku yang tiba-tiba terasa berkutu (?). Umma perlahan menghampiriku tangan kanannya mengusap surai hitamku yang terurai kebawah.

“Aku…tiba-tiba mengingat namja itu umma” kataku dengan mata menerawang menatap langit.

“Apa yang membuatmu mengingatnya,eoh?” umma berkata lembut dengan senyum dan matanya yang teduh. Membuat siapa saja yang melihatnya merasa damai. Atau memang ia sedang mengaktifkan kemampuannya sebagai obat jiwa.

“Emm, aku memiliki kesempatan untuk melihatnya lagi umma” jawabku dengan wajah bersinar-sinar dan senyum merekah.

“Benarkah? Aku harap kau bisa bertemu dengannya dalam kesempatan ini”

“Gomawo umma. Aku akan berusaha, aku rindu ingin bertemunya”

Aku memeluk tubuh umma-ku yang sudah hampir kepala empat ini dengan manja.

“Tidurlah chaggy, besok pasti akan sangat melelahkan. Jadi isilah tenagamu untuk besok dan tidur secepatnya!” perintah umma.

“Hem” aku hanya bergumam sambil memeluk umma dengan manja.

Tak lama kemudian ku dengar riak hujan yang mulai membasahi bumi.

Normal POV

Tanpa kedua orang yang sedang berpelukan itu sadari, jika sedari tadi ada sosok bertudung hitam yang terus mengamati mereka dengan sorot mata yang tajam. Pakaiannya yang serba hitam mulai basah terguyur air hujan.

“Kim Ryeowook! Ini sudah saatnya kau ikut dengan kami” suara sosok misterius itu, yang terdengar agak berat namun khas suara yeoja. Seringai menyeramkan terbentuk di bibirnya.

.
.
.
.
.

Pagi telah datang, perjalanan yang sangat di nanti oleh Ryeowook telah tiba. Dengan semangat dan ceria ia berjalan menuju kamar Sungmin.

Clekk

Pintu kokoh dan mewah itu terbuka. Ryeowook terkejut melihat Sungmin yang masih sibuk berdandan dengan para pelayan di sampingnya, apalagi Sungmin terlihat sangat heboh ketika mencoba koleksi gaun indahnya.

“Kenapa gaun-gaun ini terlihat tak menarik lagi di mataku?” ujar Sungmin terlihat gusar,ia tak menyadari keberadaan Ryeowook di kamarnya.

“Eonnie kau kenapa?” tanya Ryeowook polos, atas kehebohan Sungmin saat ini.

“Aku harus terlihat cantik hari ini. Wookie” rajuk Sungmin.

“Kau ‘kan tiap hari memang terlihat cantik eonnie” sahut Ryeowook dengan tatapan polosnya.

“Tapi kali ini aku harus terlihat lebih,sangat cantik dari hari sebelumnya”

“Memang untuk apa?”

“Untuk…” wajah Sungmin bersemu merah ia memainkan rambut ikalnya dengan tingkah malu-malu yang menggemaskan.

“Kim Ryeowook, ada sedikit masalah pada persiapan untuk perjalanan nati. Tuan Jungoo memintamu kesana” kata seorang pelayan pada Ryeowook.

“Aku akan segera kesana!” ucapnya lalu pergi meninggalkan Sungmin yang sedang cemberut karena di tinggalkan Ryeowook padahal ia ingin meminta yeoja itu pendapat. Tentang dandanan? Minta pendapat Ryeowook? Aku rasa Sungmin benar-benar sedang kacau. Meminta pendapat tentang mode pada orang yang bahkan tak pernah menggunakan bedak di wajahnya. Dan itu adalah ide yang sangat buruk dan takkan jadi alternativ yang baik meskipun sudah tak ada pilihan lain.

Semua sudah siap, segala persiapan sudah selesai di urus. Para pengawal atau prajurit yang ikut mengantarkan kepergian Putri Sungmin sudah sangat siap di atas kudanya masing-masing. Tinggal menunggu sang Putri Mahkota yang belum kunjung datang. Ryeowook yang berada paling depan pada rombongan terlihat agak kesal karena kelambatan Sungmin.

Tak lama kemudian, orang yang mereka tunggupun datang dengan para pelayan pribadinya. Mereka memapah Sungmin masuk kedalam tandu yang telah di siapkan untuk perjalanannya.

Laju kuda mereka 2X lebih cepat dari normalnya, mereka menggunakan sihir untuk menambah kecepatan kudanya. Begitu pula dengan orang-orang yang membawa Sungmin mereka tak berjalan lambat seperti normalnya namun mereka terbang (hanya melayang tak terlalu tinggi namun cepat) dengan menggunakan sihir.

SRETT, KREKK

Terdengar suara asing dan siluet hitam yang melewati perjalanan mereka. Ryeowook menyuruh semuanya untuk berhenti. Bayangan itu bergerak kesana kemari, tatapan Ryeowook terus mengikuti siluet hitam itu. Hingga tiba-tiba ia berhenti di depan Ryeowook membuat ia dan kudanya terkejut.

“Siapa kau?” tanya Ryeowook dingin.

“Wow, ternyata kau tumbuh jadi yeoja yang hebat ya Yang Mulia Putri Ryeowook?” sahut orang bertudung hitam yang semalam memata-matai Ryeowook di rumahnya.

“Apa kau bilang? Kau salah orang, aku bukan seorang putri” ujar Ryeowook sarkatis.

“Hahaha, aku tak salah orang. Apa yang kau maksud yeoja itu, putrinya?” tangan orang itu menunjuk keatas pohon, mata Ryeowook mengikuti arah tangan orang itu, matanya melotot ketika melihat Sungmin di ikat di atas sana.

‘Aku tau sejak awal ia menggunakan ilusi’ inner Ryeowook

Matanya menyapu kesekitarnya para prajurit telah tumbang. Dan kejadian ini hanya terhitung beberapa detik saja. Sejak melihat siluet itu ia telah memasang perisai untuk menghindari pengaruh ilusinya. Namun Ryeowook kalah cepat karena perisai itu baru hanya melindungi dia dan belum mengenai yang lain terutama Sungmin.

“Kau memang hebat! Insting mu kuat sekali, pasti Kangin melatihmu dengan baik. Untuk ia jadikan kau senjatanya. Malangnya nasibmu, hanya di manfaatkan, padahal seharusnya kau hidup layaknya Sungmin” kata orang asing itu panjang lebar.

Ryeowook semakin bingung sebenarnya apa yang dimaksud orang itu.

“Aku tak mengerti ucapanmu dan aku tak peduli. Kau! bersiaplah, aku akan membuatmu jera karena berani melukai Sungmin dan semua prajuritku” ucap Ryeowook dingin, ia melompat dan menarik pedangnya yang di lapisi cahaya sihirnya yang berwarna putih, dan dengan gerak cepat ia menyerang orang asing itu. Namun orang asing tersebut berhasil menghindar dan tepat berada di belakang Ryeowook dengan gerakan bah cahaya sebelah tangannya mencapit leher Ryeowook dengan belati di genggamannya. Keringat dingin mengalir di wajah Ryeowook tubuhnya terkunci dalam sihir hitam milik orang asing itu. Wajahnya juga memucat menahan sakit akibat reaksi sihir hitam itu.

“Kau bukan tandinganku, Kim Ryeowook. Maaf karena kau sangat tidak tenang terpaksa aku harus membuatmu- ARGGHH !!!”
Orang asing itu terpental menjauhi tubuh Ryeowook. Segel hitam yang mengunci tubuh Ryeowook terbuka, seketika tubuhnya ambruk karena efek segel hitam yang terlalu kuat dan tidak bisa di tahan oleh tubuhnya.

Tudung yang menutupi wajah orang asing itu terbuka. Menampakan wajah seorang yeoja cantik dengan rambut coklat gelap. Si pelaku yang membuat ia terpental terkejut.

“KIM SEOHYUN!” teriaknya

“Kim Youngwoon” sahut orang asing itu datar.

Yeoja itu mengelap sudut bibirnya yang berdarah, kemudian menyeringai setan.

To be continue

.
.
.
.

Dengan segenap usaha aku akhirnya bisa nulis ff aku yang terbilang gaje abis. Maaf ya kalau ceritanya ngawur dan aneh, alur ceritanya juga maksain banget.  Karena beginilah imajinasiku. Yang udah mau baca terimakasih, yang komen apalagi. Gak apa-apa kok kalau ada reader yang gak komen (silent reader), emang komen tuch penting buat masukan dan untuk mengukur eksistensi kita dalam menulis. Tapi, ya se-ikhlasnya aja aku mah. Kekeke ^^

Posted from WordPress for Android