Chapter 3

Title: Destiny Between Two Princess

Cast:
– Kim Ryeowook
– Lee Sungmin
– Cho Kyuhyun
– Kim Yesung
– Choi Siwon
– Lee Hyukjae
– Lee Donghae

Genre: Fantasy, Supernatural, Romance, Friendsip, Family.

Warning: GS, OOC, GAJE, ABAL, alur lambat, Typos bertebaran, fiction, and YURI for SeoSica.

Summary: Hanya karena sebuah peraturan yang ‘tak berarti’ takdir kedua saudara kembar bisa sangat jauh berbeda. #summary gagal

PRANG, PRANG, PRANG

Suara gesekan pedang yang saling beradu. Terlihat seorang gadis mungil dengan rambut hitam panjangnya yang di kuncir satu keatas terus menyerang seorang namja berpipi chubby dengan kulit wajah yang putih bersih dan mulus. Sang namja nampak kewalahan menghadapi yeoja di depannya ia hanya bisa menangkis dan menahan serangan yeoja tersebut, tanpa bisa melakukan perlawanan. Pertarungan terlihat tak seimbang, sang yeoja memiliki teknik yang baik dalam memainkan pedangnya berbanding terbalik dengan sang namja.

PRANG, BRAKK

Pedang yang berada di tangan namja itu terlempar jauh begitu saja. Dengan gerakan memutar yeoja itu telah menodongkan pedangnya di depan leher namja tersebut.

“Kau kalah lagi Kim Henry. Bahkan kita baru 5 menit bertarung” yeoja itu tersenyum meremehkan dengan gaya cool-nya.

“Huft” namja tersebut membuang nafas dan memalingkan wajahnya ke samping. Pipi tembemnya mengembung, namja yang ternyata berumur 12 tahun itu terlihat sangat menggemaskan dengan pose begitu.

“Wookie Noona-kan memang hebat dalam bertarung” desis namja bernama Henry itu. Yeoja dengan nama lengkap Kim Ryeowook itu membungkukkan sedikit badannya agar kepalanya sejajar dengan Henry yang lebih muda 5 tahun darinya.

Ia tersenyum “Makanya kau
harus banyak terberlatih lagi. Agar bisa menjadi hebat seperti noona dan appa” ujar Ryeowook lembut. Henry menatap wajah kakaknya.

“Apa aku akan jadi sangat hebat dan bisa melindungi noona, umma, appa, dan keluarga kerajaan. Jika aku lebih banyak berlatih lagi?” tanya Henry dengan wajah innocent-nya.

“Tentu saja. Apalagi kau adalah namdongsaeng noona”
Ryeowook mengacak rambut Henry dengan gemas.

“Haha, kalau gitu kita latihan lagi noona!” ajak Henry antusias.
“Ne” Ryeowook mengangguk dan kembali ke tempatnya serta memasang ancang.

“Hyaaaaaa…!!!”

Henry baru saja mau menyerang namun suara seorang pelayan menginterupsi kegiatan mereka.

“Kim Ryeowook!” seru seorang pelayan.

Henry berhenti dan menatap kearah pelayan itu, begitupula Ryeowook.

“Wae?”

“Yang mulia raja ingin bertemu denganmu”

“Geure, aku akan segera menemuinya”

Pelayan itu langsung pergi setelah menyampaikan titah raja pada Ryeowook.

.
.
.
.

Ryeowook memasuki sebuah ruangan besar, tempat sang raja biasanya menghabiskan waktu untuk mengurus segala hal tentang rakyat dan negerinya.

“Yang Mulia!” seru Ryeowook

Kangin berdiri membelakangi Ryeowook menghadap kaca jendela besar di ruangan itu.

“Kemarilah!” sahut Kangin tanpa memalingkan pandangannya.

Melangkahkan kakinya mendekat pada Kangin. Mata dengan iris karamelnya, ikut menyusuri pemandangan yang di lihat oleh Rang Raja.

“….”

Beberapa detik mereka hanya terdiam.

“Dari sini kita bisa melihat Saina dengan jelas” kata Ryeowook membuka suara.

“Kau benar. Aku sangat suka memandangi negeri ini, apalagi dengan keadaan stabil seperti ini”

“Di saat senja akan datang seperti ini. Kita dapat melihat matahari terbenam dengan sangat indah” senyum manis terukir di bibir tipis Ryeowook. Kangin menatap wajah anaknya itu, anak yang tak bisa ia akui pada dunia. Karena takdirnya tak mengizinkan ia untuk mencurahkan segala kasih sayangnya pada yeoja manis di sampingnya. Yang masih setia mengukir senyumnya di kala melihat matahari mulai terbenam di ufuk barat.

‘Dia sungguh mirip dengan Jungsoo. Suka dengan matahari terbenam’ inner Kangin.

“Tak terasa kau sudah berumur 17 tahun. Begitu pula Sungmin kalian sekarang telah tumbuh menjadi gadis yang cantik” gumam kangin.

“Besok Sungmin akan melakukan kunjungan ke negeri Costell. Jadi persiapkan semuanya untuk perjalan besok” sambung Kangin.

“Baik Yang Mulia”

Ryeowook membalikan badannya dan keluar meninggalkan ruangan sang raja.

.
.
.
.

Ryeowook POV

Aku berdiri di balkon kamarku. Ku tatap langit malam, tak dapat kulihat satupan kerlip bintang yang selalu kusukai. Pasti malam ini akan turun hujan.

Costell? Sebelumnya aku belum pernah sekalipun kesana. Negeri itu, mengingatkan aku pada seorang namja yang sampai saat ini, wajahnya masih ku ingat jelas dalam memori terindah dalam hidupku selama 17 tahun ini. Hhh~ putra mahkota Cho Kyuhyun, bagaimana rupamu sekarang? Aku yakin kau sangat tampan seperti Raja Hangeng. Dan pastinya, semakin kuat dan tidak cengeng seperti dulu, kau ‘kan telah berjanji padaku. Hehehe

“Hai, kenapa kau tertawa sendiri?” ucapan yang ku yakin milik umma-ku membuat aku tersentak dan malu tentunya, bagaimana kalau umma berpikir kalau aku sudah gila.

“A…ah umma!”sahutku kikuk, tanganku terangkat untuk menggaruk kepalaku yang tiba-tiba terasa berkutu (?). Umma perlahan menghampiriku tangan kanannya mengusap surai hitamku yang terurai kebawah.

“Aku…tiba-tiba mengingat namja itu umma” kataku dengan mata menerawang menatap langit.

“Apa yang membuatmu mengingatnya,eoh?” umma berkata lembut dengan senyum dan matanya yang teduh. Membuat siapa saja yang melihatnya merasa damai. Atau memang ia sedang mengaktifkan kemampuannya sebagai obat jiwa.

“Emm, aku memiliki kesempatan untuk melihatnya lagi umma” jawabku dengan wajah bersinar-sinar dan senyum merekah.

“Benarkah? Aku harap kau bisa bertemu dengannya dalam kesempatan ini”

“Gomawo umma. Aku akan berusaha, aku rindu ingin bertemunya”

Aku memeluk tubuh umma-ku yang sudah hampir kepala empat ini dengan manja.

“Tidurlah chaggy, besok pasti akan sangat melelahkan. Jadi isilah tenagamu untuk besok dan tidur secepatnya!” perintah umma.

“Hem” aku hanya bergumam sambil memeluk umma dengan manja.

Tak lama kemudian ku dengar riak hujan yang mulai membasahi bumi.

Normal POV

Tanpa kedua orang yang sedang berpelukan itu sadari, jika sedari tadi ada sosok bertudung hitam yang terus mengamati mereka dengan sorot mata yang tajam. Pakaiannya yang serba hitam mulai basah terguyur air hujan.

“Kim Ryeowook! Ini sudah saatnya kau ikut dengan kami” suara sosok misterius itu, yang terdengar agak berat namun khas suara yeoja. Seringai menyeramkan terbentuk di bibirnya.

.
.
.
.
.

Pagi telah datang, perjalanan yang sangat di nanti oleh Ryeowook telah tiba. Dengan semangat dan ceria ia berjalan menuju kamar Sungmin.

Clekk

Pintu kokoh dan mewah itu terbuka. Ryeowook terkejut melihat Sungmin yang masih sibuk berdandan dengan para pelayan di sampingnya, apalagi Sungmin terlihat sangat heboh ketika mencoba koleksi gaun indahnya.

“Kenapa gaun-gaun ini terlihat tak menarik lagi di mataku?” ujar Sungmin terlihat gusar,ia tak menyadari keberadaan Ryeowook di kamarnya.

“Eonnie kau kenapa?” tanya Ryeowook polos, atas kehebohan Sungmin saat ini.

“Aku harus terlihat cantik hari ini. Wookie” rajuk Sungmin.

“Kau ‘kan tiap hari memang terlihat cantik eonnie” sahut Ryeowook dengan tatapan polosnya.

“Tapi kali ini aku harus terlihat lebih,sangat cantik dari hari sebelumnya”

“Memang untuk apa?”

“Untuk…” wajah Sungmin bersemu merah ia memainkan rambut ikalnya dengan tingkah malu-malu yang menggemaskan.

“Kim Ryeowook, ada sedikit masalah pada persiapan untuk perjalanan nati. Tuan Jungoo memintamu kesana” kata seorang pelayan pada Ryeowook.

“Aku akan segera kesana!” ucapnya lalu pergi meninggalkan Sungmin yang sedang cemberut karena di tinggalkan Ryeowook padahal ia ingin meminta yeoja itu pendapat. Tentang dandanan? Minta pendapat Ryeowook? Aku rasa Sungmin benar-benar sedang kacau. Meminta pendapat tentang mode pada orang yang bahkan tak pernah menggunakan bedak di wajahnya. Dan itu adalah ide yang sangat buruk dan takkan jadi alternativ yang baik meskipun sudah tak ada pilihan lain.

Semua sudah siap, segala persiapan sudah selesai di urus. Para pengawal atau prajurit yang ikut mengantarkan kepergian Putri Sungmin sudah sangat siap di atas kudanya masing-masing. Tinggal menunggu sang Putri Mahkota yang belum kunjung datang. Ryeowook yang berada paling depan pada rombongan terlihat agak kesal karena kelambatan Sungmin.

Tak lama kemudian, orang yang mereka tunggupun datang dengan para pelayan pribadinya. Mereka memapah Sungmin masuk kedalam tandu yang telah di siapkan untuk perjalanannya.

Laju kuda mereka 2X lebih cepat dari normalnya, mereka menggunakan sihir untuk menambah kecepatan kudanya. Begitu pula dengan orang-orang yang membawa Sungmin mereka tak berjalan lambat seperti normalnya namun mereka terbang (hanya melayang tak terlalu tinggi namun cepat) dengan menggunakan sihir.

SRETT, KREKK

Terdengar suara asing dan siluet hitam yang melewati perjalanan mereka. Ryeowook menyuruh semuanya untuk berhenti. Bayangan itu bergerak kesana kemari, tatapan Ryeowook terus mengikuti siluet hitam itu. Hingga tiba-tiba ia berhenti di depan Ryeowook membuat ia dan kudanya terkejut.

“Siapa kau?” tanya Ryeowook dingin.

“Wow, ternyata kau tumbuh jadi yeoja yang hebat ya Yang Mulia Putri Ryeowook?” sahut orang bertudung hitam yang semalam memata-matai Ryeowook di rumahnya.

“Apa kau bilang? Kau salah orang, aku bukan seorang putri” ujar Ryeowook sarkatis.

“Hahaha, aku tak salah orang. Apa yang kau maksud yeoja itu, putrinya?” tangan orang itu menunjuk keatas pohon, mata Ryeowook mengikuti arah tangan orang itu, matanya melotot ketika melihat Sungmin di ikat di atas sana.

‘Aku tau sejak awal ia menggunakan ilusi’ inner Ryeowook

Matanya menyapu kesekitarnya para prajurit telah tumbang. Dan kejadian ini hanya terhitung beberapa detik saja. Sejak melihat siluet itu ia telah memasang perisai untuk menghindari pengaruh ilusinya. Namun Ryeowook kalah cepat karena perisai itu baru hanya melindungi dia dan belum mengenai yang lain terutama Sungmin.

“Kau memang hebat! Insting mu kuat sekali, pasti Kangin melatihmu dengan baik. Untuk ia jadikan kau senjatanya. Malangnya nasibmu, hanya di manfaatkan, padahal seharusnya kau hidup layaknya Sungmin” kata orang asing itu panjang lebar.

Ryeowook semakin bingung sebenarnya apa yang dimaksud orang itu.

“Aku tak mengerti ucapanmu dan aku tak peduli. Kau! bersiaplah, aku akan membuatmu jera karena berani melukai Sungmin dan semua prajuritku” ucap Ryeowook dingin, ia melompat dan menarik pedangnya yang di lapisi cahaya sihirnya yang berwarna putih, dan dengan gerak cepat ia menyerang orang asing itu. Namun orang asing tersebut berhasil menghindar dan tepat berada di belakang Ryeowook dengan gerakan bah cahaya sebelah tangannya mencapit leher Ryeowook dengan belati di genggamannya. Keringat dingin mengalir di wajah Ryeowook tubuhnya terkunci dalam sihir hitam milik orang asing itu. Wajahnya juga memucat menahan sakit akibat reaksi sihir hitam itu.

“Kau bukan tandinganku, Kim Ryeowook. Maaf karena kau sangat tidak tenang terpaksa aku harus membuatmu- ARGGHH !!!”
Orang asing itu terpental menjauhi tubuh Ryeowook. Segel hitam yang mengunci tubuh Ryeowook terbuka, seketika tubuhnya ambruk karena efek segel hitam yang terlalu kuat dan tidak bisa di tahan oleh tubuhnya.

Tudung yang menutupi wajah orang asing itu terbuka. Menampakan wajah seorang yeoja cantik dengan rambut coklat gelap. Si pelaku yang membuat ia terpental terkejut.

“KIM SEOHYUN!” teriaknya

“Kim Youngwoon” sahut orang asing itu datar.

Yeoja itu mengelap sudut bibirnya yang berdarah, kemudian menyeringai setan.

To be continue

.
.
.
.

Dengan segenap usaha aku akhirnya bisa nulis ff aku yang terbilang gaje abis. Maaf ya kalau ceritanya ngawur dan aneh, alur ceritanya juga maksain banget.  Karena beginilah imajinasiku. Yang udah mau baca terimakasih, yang komen apalagi. Gak apa-apa kok kalau ada reader yang gak komen (silent reader), emang komen tuch penting buat masukan dan untuk mengukur eksistensi kita dalam menulis. Tapi, ya se-ikhlasnya aja aku mah. Kekeke ^^

Posted from WordPress for Android